KEWIRAUSAHAAN
dan PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI
MAKALAH
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Disusun Oleh :
Siti Fauziah
Siti Jamilah
Siti Maliha
Siti Sarah
Suci Widya Candra
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AL-MASTHURIYAH
KATA
PENGANTAR
Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi.
Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang
penyusun hadapi teratasi.
Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Kewirausahan dan Pengembangan
Kepercayaan Diri.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing saya meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah saya di
masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Sukabumi,
September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR
ISI ................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Wirausaha .................................................................... 3
B. Pengertian Kepercayaan Diri ......................................................... 3
C. Faktor-Faktor Yang Memperlemah & Memperkuat
Kepercayaan
Diri ........................................................................... 7
D. Kiat-Kiat Unutk Membangun Kepercayaan Diri ........................... 8
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... `9
B. Saran Dan Kritik ............................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
latar belakang
Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah
keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas
dan tidak berbandng linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar,
menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus
berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan
kerja dengan lulusan institusi pendidikan.
Kesenjangan ini merupakan penyebab
utama peningkatan angka pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu
permasalahan pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia
termasuk di daerah-daerah di pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah
dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk
mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi
dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang
direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya. Adapun
alasan-alasan seseorang untuk
berwirausaha adalah sebagai berikut:
1.
Alasan keuangan,
untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan
2.
Alasan sosial, untuk
memperoleh gengsi/status untuk dapat dikenal, dihormati
3.
dan bertemu orang
banyak
4.
Alasan pelayanan,
memberi pekerjaan pada masyarakat
5.
Alasan pemenuhan diri,
untuk menjadi mandiri, lebih produktif dan untuk menggunakan
kemampuan pribadi. Semua alasan itulah yang mendorong
seseorang untuk melakukan terobosan dan memilih berwirausaha. Namun demikian
pada prakteknya tidaklah mudah memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan
akan kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan
memulai usahanya. Keberanian untuk memulai merupakan modal utama yang harus
dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun itu saja tidak cukup,
keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan berwirausaha seringkali
menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang berkepanjangan.
Namun, dalam mengembangkan kewirausaan tersebut seseorang
harus mempunyai sikap yang mampu menumbuhkan sikap kepercayaan diri. agar
wirausahawan meninggalkan kesan yang baik kepada orang lain dengan
ketegasan, kekuatan, dan kepastian yang memancar dari diri anda. anda lalu
berani memandang orang dengan mata yang jujur, dan mengucapkan pendapat anda
sejelas-jelasnya, sementara kepercayaan anda kepada diri sendiri akan
menimbulkan rasa hormat dan kepercayaan.
B. Rumusan
masalah
1.
Apa pengertian kewirausahaan.?
2.
Apa pengertian kepercayaan diri.?
3.
Apa saja faktor-faktor yan memperlemah dan memperkuat
kepercayaan diri.?
4.
Bagiamana cara membangun kepercayaan diri.?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan.
2.
Untuk mengetahui pengertian kepercayaan diri.
3.
Untuk mengetahui faktor yan memperlemah dan memperkuat
kepercayaan diri.
4.
Untuk mengetahui
cara membangun kepercayaan diri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Wirausaha
Wirausaha adalah kepribadian unggul yang mencerminkan
budi yang luhur dan suatu sifat yang patut diteladani, karena atas dasar
kemampuannya sendiri dapat melahirkan suatu sumbangsih dan karya untuk kemajuan
kemanusiaan yang berlandaskan kebenaran dan kebaikan (Yuyun Wirasasmita, 1982).
Wirausaha Menurut Dusselman, (1989 : 16), seorang yang memiliki jiwa
kewirausahaan ditandai oleh pola tingkah laku sebagai berikut :
1.
Keinovasian
(menciptakan, menemukan dan menerima ide baru)
2.
Keberanian
menghadapi resiko dalam menghadapi ketidakpastian dan pengambilan keputusan.
3.
Kemampuan manajerial
(perencanaan, pengkoordiniran, pengawasan dan pengevaluasian usaha).
4.
Kepemimpinan
(memotivasi, melaksanakan dan mengarahkan terhadap tujuan usaha) Wirausahawan
adalah orang–orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
darinya dan mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan kesuksesan.
Berwirausaha adalah suatu gaya hidup dan prinsip–prinsip tertentu akan
mempengaruhi strategi karir pribadi.
B.
Pengembangan
kepercayaan Diri Wirausahawan
Pengertian Pengembangan Diri
Menurut Sedarmayanti (2007),
pengembangan adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang
sekarang atau yang akan datang dengan memberikan informasi mempengaruhi sikap
atau menambah kecakapan. Dengan kata lain pengembangan adalah setiap kegiatan
untuk merubah perilaku yang terdiri dari pengetahuan, kecakapan, dan sikap.
Sedngkan kepercayaan diri adalah Kepercayaan diri adalah keyakinan atau kemantapan hati seseorang dalam
menghadapi, menjalankan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan
Setiap wirausahawan secara sadar akan
selalu mengembangkan dirinya untuk lebih baik. Hal terpenting dalam
mengembangkan diri, seseorang harus terlebih dahulu mengenal dirinya sendiri,
mengetahui karakternya sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangannya,
mengetahui kapasitas pengetahuan dan keterampilan, kemampuan terpendam dan
keunikan lain yang ada pada dirinya. Pengenalan diri sangat penting untuk
memahami konsep diri seseorang wirausahawan dan seberapa jauh seseorang
tersebut merasa dirinya perlu memperbaiki diri dan belajar agar lebih baik
lagi. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas
diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun
kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri
secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya
mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif.
Pengenalan diri dimaksudkan agar seorang wirausahawan memiliki kesadaran untuk
memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya serta
terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju
kehidupan yang lebih baik. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan
mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya
tanpa melanggar hak orang lain.
Dengan mengenal
dirinya seorang wirausahawan diharapkan dapat membentuk sikap dan perilaku
sesuai prinsip dan tujuan hidup yang diinginkan. Seseorang wirausahawan yang
mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya sendiri dalam menjalankan peranan
bisnis dan kontribusi yang dapat dia berikan baik dari sisi profit orientait
dan social orientait kepada para konsumennya dan masyarakat pada umumnya konsep
diri lahir dan berkembang melalui proses penginderaan (sensation) dan
perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau dari lingkungan.
Pengalaman dini terhadap rasa senang, disenangi, sakit,atau disakiti membentuk
dasar bagi perkembangan konsep diri. Interaksi sosial merupakan faktor yang
paling berperan dalam pembentukan konsep diri seseorang, diawali interaksi
dengan orang tua dan keluarga, guru, teman sepermainan, masyarakat sekitar.
Konsep diri merupakan produk “pembelajaran“ yang diserap dari lingkungan
keluarga sekolah dan masyarakat. Keberhasilan pembentukan konsep diri seseorang
banyak dipengaruhi proses pembelajaran yang diterima semenjak kecil. Penanaman
nilai-nilai kehidupan berupa pandangan tentang baik dan buruk atau benar dan
salah, cara-cara penyelesaian permasalahan, pendampingan orang tua dalam memperoleh
umpan balik dari kejadian-kejadian yang dilihat, dirasakan dan dialaminya akan
mempengaruhi proses pembentukan konsep diri seseorang.
Permasalahan-permasalahan yang menimbulkan trauma, kesalahan penanaman nilai
dan umpan balik dapat mengganggu perkembangan konsep diri.
Dengan
mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya mengarah pada
konsep diri negatif atau konsep diri positif. Seseorang dikatakan memiliki
konsep diri negatif, apabila :
1. Tidak memiliki pengetahuan yang
menyeluruh tentang dirinya, ia kurang memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan
kelemahan yang dimilikinya.
2. Memiliki pandangan tentang dirinya
yang terlalu kaku (tidak dapat berubah) atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak
informasi yang baru (terutama yang negatif) tentang dirinya, sehingga orang
tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap ‘betul’.
3. Lebih banyak melihat aspek-aspek
kekurangan/kelemahannya dalam dirinya daripada aspek-aspek kelebihan/kekuatan
yang ia miliki.
Sedangkan seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri
positif apabila :
1.
Memiliki pengetahuan menyeluruh
mengenai dirinya, mencakup kelebihan dan kelemahan dirinya
2.
Menerima diri apa adanya, apabila ia
mempunyai kelebihan ia tidak sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak
kecewa
3.
Memiliki kesadaran yang besar untuk
mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya yang dianggap merugikan.
Dengan demikian
ciri konsep diri negatif adalah : kurang pengetahuan tentang diri sendiri,
harapan-harapan yang tidak realistis dan terlalu tinggi, dan rendahnya
penghargaan terhadap diri sendiri. Sedangkan ciri konsep diri positif adalah :
memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang dirinya, mempunyai harapan yang
realistis dan harga diri yang tinggi atau penghargaan diri yang sehat.
Pengembangan/perubahan
diri seseorang dipengaruhi oleh kemampuan penilaian terhadap diri sendiri, yang
dihasilkan dari perbandingan antara pengetahuan dan harapan. Pengetahuan
dimaksud adalah apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup: identitas
formal, kualitas pribadi, perbandingan diri dengan orang lain dan ekspresi
verbal tentang dirinya, Saya adalah …, Harapan adalah idealisme, karakteristik
dan tujuan yang membentuk jati diri seseorang dan ekspresi verbalnya, Saya akan
menjadi … Penilaian diri merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara
‘saya saat ini’ dengan harapan tentang ‘diri saya yang akan datang ‘. Semakin
besar perbedaan antara ‘saya saat ini’ dengan ‘saya seharusnya menjadi apa’,
berarti semakin rendah penghargaan terhadap dirinya. Semakin seseorang merasa
dapat mencapai standar atau harapan-harapannya, ia akan merasa nyaman dan
menyukai dirinya, maka semakin tinggi penghargaan terhadap diri sendiri.
Seseorang dapat mengembangkan/merubah konsep dirinya dengan yang baru atau yang
lebih baik dan menyenangkan dengan cara melakukan perubahan linier (tahap demi
tahap), yaitu: pertama, mengubah penilaian terhadap dirinya
sendiri untuk lebih baik dan tetapkan perubahan (+) yang akan dicapai ; kedua,
tingkatkan pengetahuan (+) dengan penanaman nilai-nilai dan cara-cara menjalani
kehidupan yang baik untuk mengubah dari konsep diri ( - ) menjadi konsep diri (
+ ) ; ketiga, perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri
dan perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri, dan ; keempat, dapatkan
umpan balik dari diri sendiri dan orang lain kemudian kembali lakukan cara
pertama. Pengembangan/perubahan diri seseorang dapat dilakukan dengan baik
setelah seseorang dapat menemukan jati dirinya, mengetahui kekuatan dan
kelemahan dirinya serta menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan
kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga
mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri tersebut,
seseorang perlu memiliki sikap kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan sikap
seseorang yang memiliki keyakinan akan sikap dan perilaku/tindakannya, mampu
menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan
perasaan orang lain. Seseorang yang bersikap percaya diri menyadari bahwa
dirinya mempunyai hak dan perasaan begitu juga orang lain. Menyadari hal
tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar
hak orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan
karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-masing. Sikap tersebut sudah berakar
sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya. Kita harus berani
menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat
mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan
diperbaiki. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri : lebih baik bertindak
meski pun kemungkinan salah, daripada diam. Kesalahan yang dilakukan dapat
diusahakan untuk diperbaiki dan dapat menjadi pengalaman yang berharga pada
dirinya.
C.
Faktor-Faktor
Yang Memperkuat Kepercayaan Diri Adalah Sbb:
1. Keimanan
2. Pendidikan
3. Pengalaman
4. Keberhasilan
5. Sikap
mental optimis
6. Kemampuan
7. Pujian
8. Umur
D. Selain Faktor Yang Memperkuat, Ada
Factor Yang Memperlemah Kepercayaan Diri, Yaitu;
1. Pengalaman
masa kanak-kanak
2. Perasaan
rendah diri
3. Umur
4. Sikap
mental pesimis
5. Kritikan
6. Tingkat
kesulitan pekerjaan yang dihadapi
E.
Kiat-Kiat
Mengembangkan Kepercayaan Diri
1. Bersikap
Wajar
2. Perhatikan
sikap tubuh
3. Perhatikan
Nada suara
4. Membiasakan
mengucapkan terima kasih
5. Lakukan
segera yang bisa dilakukan sekarang
6. Berusaha
selalu tampil rapih dan bersih
7. Berusaha
menambah pengetahuan
8. Berusaha
menjadi ahli dalam bidang tertentu
9. Jangan
malu meminta bantuan orang lain
10. Hindari
kebiasaan mengeluh
11. Bicarakan
kebaikan orang lain
12. Berani
mengakui kesalahan
13. Berani
mencoba hal baru
14. Jangan
memberi gelar konyol pada diri sendiri
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wirausaha adalah kepribadian
unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan suatu sifat yang patut diteladani,
karena atas dasar kemampuannya sendiri dapat melahirkan suatu sumbangsih dan
karya untuk kemajuan kemanusiaan yang berlandaskan kebenaran dan kebaikan
(Yuyun Wirasasmita, 1982).
Setiap wirausahawan secara sadar akan
selalu mengembangkan dirinya untuk lebih baik. Hal terpenting dalam
mengembangkan diri, seseorang harus terlebih dahulu mengenal dirinya sendiri,
mengetahui karakternya sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangannya,
mengetahui kapasitas pengetahuan dan keterampilan, kemampuan terpendam dan
keunikan lain yang ada pada dirinya.
Dengan
mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya mengarah pada
konsep diri negatif atau konsep diri positif. Seseorang dikatakan memiliki
konsep diri negatif, apabila :
·
Tidak memiliki pengetahuan yang
menyeluruh tentang dirinya, ia kurang memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan
kelemahan yang dimilikinya.
·
Memiliki pandangan tentang dirinya yang
terlalu kaku (tidak dapat berubah) atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak
informasi yang baru (terutama yang negatif) tentang dirinya, sehingga orang
tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap ‘betul’.
Sedangkan seseorang dapat dikatakan
mempunyai konsep diri positif apabila :
·
Memiliki pengetahuan menyeluruh
mengenai dirinya, mencakup kelebihan dan kelemahan dirinya
·
Menerima diri apa adanya, apabila ia
mempunyai kelebihan ia tidak sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak
kecewa
·
Memiliki kesadaran yang besar untuk
mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya yang dianggap merugikan.
Faktor-faktor
yang memperkuat Kepercayaan diri adalah sbb:
1. Keimanan
2. Pendidikan
3. Pengalaman
4. Keberhasilan
5. Sikap
mental optimis
6. Kemampuan
7. Pujian
8. Umur
selain
faktor yang memperkuat, ada factor yang memperlemah kepercayaan diri, yaitu;
1. Pengalaman
masa kanak-kanak
2. Perasaan
rendah diri
3. Umur
4. Sikap
mental pesimis
5. Kritikan
6. Tingkat
kesulitan pekerjaan yang dihadapi
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca, Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat
mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari
salah khilaf, Alfa dan lupa.
thanks infonya mengenai kewirausahaan
BalasHapusizin copy ya
sama sama :)
BalasHapussilahkan :)
alhamdulillah bermanfaat