MAKALAH
ILMU PENDIDIKAN
BATASAN DAN UNSUR UNSUR PENDIDIKAN
Di susun Oleh :
Kelompok 1
Suci W Candra
Riskiah Siregar
Siti Sholiha
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM AL-MASTHURIYAH
TIPAR CISAT SUKABUMI
2014
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Makalah ini saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu
saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya mewujudkan amanat Pembukaan
UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,
serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 27,
pendidikan merupakan hak setiap warga negara
Indonesia di mana pelaksanaannya diselenggarakan melalui Sistem Pendidikan
Nasional, yang menyatakan bahwa masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan
yang seluas luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan
nasional. Salah satu wujud dari penyelenggaraan pendidikan nasional adalah
adanya perguruan tinggi. Untuk itu sebelum mewujudkan harapan bangsa indonesia
yang pertama harus diketahui dan harus di pahami adalah arti pendidikan itu
sendiri serta batasan dan unsur unsur pendidikan. Kemudian sehubungan dengan
hal itu pada makalah ini akan dikaji pengertian serta batasan dan unsur unsur
pendidikan dan sebagai bahan acuan untuk mata kuliah ilmu pendidikan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah pengertian pendidikan itu ?
2. Apa sajakah unsur- unsur yang membangun
suatu sistem pendidikan ?
3. Apa sajakah batasan-
batasan pendidikan
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1.
Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Ilmu
Pendidikan.
2.
Suatu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikanIndonesia.
3.
Membantu dalam membahas dan menanggulangi masalah yang
dihadapi di dalam dunia pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN PENDIDIKAN
v Secara
etimologi kata pendidikan berasal dari kata "didik" yang mendapat
awalan "pe" dan akhiran "an", maka jadilah kata pendidikan.
Dari Bahasa Yunani, pendidikan berasal dari kata ”pedagogi” yaitu
kata ”paid” yang artinya anak dan ”agogos” yang artinya membimbing,
sehingga pedagogi dapat diartikan sebagai ”ilmu dan seni membimbing anak
v
Menurut UU No. 20 Tahun
2003, tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
v Menurut
Wikipedia, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat.
v Menurut
epistimologi para ahli mengemukakan berbagai arti tentang pendidikan Prof.
Zaharai Idris, M.A. , mengatakan bahwa Pendidikan ialah serangkaian kegiatan
komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara
tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan
terhadap perkembangan anak seutuhnya.
v Prof. Dr.
M.J Langeveld mengatakan bahwa Pendidikan ialah pemberian bimbingan dan bantuan
rohani bagi yang masih memerlukannya.
v Ahmad D.
Marimba berpendapat bahwa Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.
v Menurut John
Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental
secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
v Menurut K.H.
Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi
pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak
v Menurut Ensiklopedia
Pendidikan Indonesia, adalah proses membimbing manusia dari kegelapan,
kebodohan dan kecerdasan pengetahuan. Dalam artian, pendidikan baik
yang formal maupun informal, meliputi segala yang memperluas
segala pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang dunia
dimana hidup.
Pendidikan merupakan suatu proses yang kontinyu. Ia
merupakan pengulangan yang perlahan tetapi pasti dan terus-menerus sehingga
sampai pada bentuk yang diinginkan.
Dari pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dari pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Konsep yang
lebih jelas dituangkan adalah pendidikan yang dirumuskan dalam UU RI No 2 th
1989. Bab 1, pasal 1. butir 1 : Pendidikan ialah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
atau latihan bagi peranan masa yang akan datang.
Dalam
perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang
diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar
anak didik menjadi dewasa, dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti
usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk
mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa
atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti
mental. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa
dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembanagan jasmani dan
rohaninya kearah kedewasaan.
2.2 Batasan-batasan Pendidikan
Batasan tentang
pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda
yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya,
konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah
yang melandasinya.
Ø Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan
sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain.
Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke
generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok
diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
Ø
Pendidikan
sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan
sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya
kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu
pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa
dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
Ø
Pendidikan
sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai
penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk
membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
Ø
Pendidikan
sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai
penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik
sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi
penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan
manusia.
Ø
Definisi
Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang
pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasional yang berakar pada
kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar
1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan
pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
2.3 Unsur
Unsur Pendidikan
Proses
pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1.
Subjek yang dibimbing (peserta didik).
2.
Orang yang membimbing (pendidik)
3.
Interaksi antara peserta didik dengan pendidik
(interaksi edukatif)
4.
Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5.
Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi
pendidikan
Penjelasan:
1.
Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan
modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek
atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik
ialah:
a. Individu
yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang
unik.
b. Individu
yang sedang berkembang.
c. Individu
yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu
yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
2.
Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik
mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung
jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran,
latihan, dan masyarakat.
3.
Interaksi antara peserta didik dengan pendidik
(interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal
balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan
pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses
berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat
pendidikan.
4.
Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan
pendidikan)
Dalam sistem pendidikan
persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai
sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan lokal.
Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan
bangsa. Sedangkan muatan lokal misinya adalah mengembangkan keanekaan kekayaan
budaya sesuai dengan kondisi lingkungan. Dengan demikian jiwa dan semangat
Bhineka Tunggal Ika dapat di tumbuh kembangkan.
5.
Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).
a. Alat
dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang
dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.
Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan
efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang
kuratif.
§ Yang
bersifat preventif, yaitu yang bermaksud mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
di kehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukuman.
§ Yang
bersifat kuratif, yaitu yang bermaksud memperbaiki, misalnya ajakan, contoh,
nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga
hukuman.
Untuk memilih menggunakan alat pendidikan yang efektif ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
ü
Kesesuaiannya dengan tujuan yang ingin dicapai
ü
Kesesuaiannya dengan peserta didik
ü
Kesesuaiannya dengan peserta didik sebaai
pemakai
ü
Kesesuaiannya dengan situasi dan kondisi saat
digunakannya alat tersebut
b. Tempat
Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan
yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendidikan adalah Suatu Konsep dasar yang bersifat untuk
bertujuan mengarahkan membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak
diketahui menjadi suatu hal yang diketahui baik secara umum maupun pribadi.
dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah terencana sehingga
mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasilkan suatu serapan materi
yang penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan hati
sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka.
Jadi
Pendidikan itu adalah sesuatu hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu
yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang
lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan
akal dan rohani.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar