BAB IV
ASPEK SEJARAH DAN KEBUDAYAAN
1.
Periode klasik
(650-1250)
a.
Masa kemajuan islam (650-1000)
v Khulafaurrasyidin
i. Abu bakar sidiq (632-634)
Pada saat kepemimpinan khalifah abu bakar sidiq,
pemerintah madinah menentang beliau, mengapa demikian? Karena mereka menganggap
bahwa perjanjian yang dibuat oleh nabi muhammad S.A.W. dengan sendirinya
berakhir atau batal setelah rosulullah wafat. Pertentangan tersebut disebut
perang riddah (perang melawan kemurtadan)
Ekspansi islam mulai dilakukan di zaman khalifah abu
bakar. Setelah selesai menyelesaikan perang tersebut khalifah abu bakar
mendelegasi beberapa orang kepercayaan nya yaitu khalid bin walid dikirim ke
iraq dan akhirnya dapat menguasai alhirrah (634) dan yang lain nya seperti abu
ubaidah, amr bin ash, syurahbil, dan yazid bin abi waqash di kirim ke suria dan
untuk memperkuat misi tersebut khalifah abu bakar mengutus khalid bin walid untuk
bergabung bersama mereka. Akan tetapi, pada saat pasukan islam sedang mengancam
suria khalifah abu bakar wafat kemudian di gantikan oleh tangan kanan nya yaitu
umar bin khottob.
ii. Umar bin khottob (634-644)
Beliau menyebut dirinya khalifah khalifatullah
rosulillah (pengganti dari pengganti rosulillah). Di zaman khalifah umar bin
khottob gelombang ekspansi islam pertama terjadi, kota suria, damaskus jatuh
(635) ke bawah kekusaan islam dan setahun kemudian tentara bizantium kalah di
pertempuran yarmuk. Kemudian ekspansi diteruskan, di bawah pimpinan amr bin ash
kota mesir tepatnya kota iskandaria (ibu kota mesir) berhasil di taklukan pada
tahun 641. Dan di bawah pimpinan sa’ad bin abi waqash kota iraq tepatnya
alqodisiyah dekat hirrah juga berhasil di taklukan. Dan akhirnya ekspansi islam
telah meliputi palestina, suria, persia, dan mesir.
Masa jabatan beliau berakhir dengan kematian, beliau
di bunuh oleh seorang budak dari persia yang bernama abu lu’lu’ah. Kemudian
umar menunujuk enam org sahabat (usman bin affan, ali bin abi thalib, thalhan
bin ubaidillah, zubair bin awwam, sa’ad bin waqash, dan abdurrahman bin auf)
untuk menjadi pengganti beliau. Dari hasil musyawarah mereka akhirnya usman bin affan lah yang terpilih menjadi
pengganti khalifah usman bin affan.
iii. Usman bin affan (644-655)
Pada zaman usman ekspansi islam berhenti. Mengapa
demikian? Karena umat islam merasa kecewa terhadap pengangkatan kepemimpinan
usman, umurnya yang lanjut (70 tahun) dan sifatnya yang lemah lembut. Akhirnya
pada tahun 35 H/ 655 M Usman di bunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari
org yang kecewa itu.
Pada saat itu marwan bin hakam yang menjalankan
pemerintahan, selain itu banyak anggota keluarga yang duduk dalam jabatan
jabatan penting. Usman laksana boneka. Harta kekayaan menjadi tidak terkontrol,
akan tetapi khalifah usman bin affan pada saat itu berjasa membangun bendungan
untuk menjaga arus banjir, mengatur pembagian air ke kota, membangun
jalan-jalan, dan membangun masjid-masjid juga memperluas masjid nabi di
madinah. Setelah usman wafat masyarakat
madinah beramai-ramai membai’at ali bin abi thalib sebagai khalifah.
iv. Ali bin abi thalib (656-661 M)
Pada saat itu para gubernur damaskus di pecat oleh
ali, mengapa demikian? Karna dia yakin bahwa pemberontakan-pemberontokan
terjadi karena keteledoran mereka. Tidak lama setelah itu muncul thalhah,
zubair dan aisyah dengan alasan ali tidak mau menghukum para pembunuh usman dan
mereka menuntut bela terhadap darah usman yang telah di tumpahkan secara
dzalim. Kemudian untuk menghindari peperangan ali mengirim surat kepada thalhah
dan zubair dengan isi menyelesaikan perkara tersebut secara damai, namun ajakan
tersebut ditolak, akhirnya pertempuran pun terjadi dan disebut perang jamal,
dalam perang tersebut ali lah yang menjadi pemenangnya .
Bersamaan dengan itu pemerintah mu’awiyah melakukan
perlawanan terhadap ali disebut perang shiffin dan berakhir dengan tahkim
(arbitrase) dan terpecah menjadi tiga kekuatan politik yaitu khawarij (kontra
ali) syi’ah (pro ali) dan mu’awiyah. Dari perang tersebut khalifah ali bin abi
thalib mati terbunuh oleh salah seorang kelompok khawarij.
Faktor – faktor yang menyebabkan ekspansi islam
demikian cepat antara lain :
1)
Islam, disamping
merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan, juga agama yang
mementingkan soal pembentukan masyarakat.
2)
Dalam dada para
sahabat nabi tertanam keyakinan tebal tentang kewajiban menyerukan ajaran-ajaran
islam (dakwah) ke seluruh penjuru dunia. Disamping itu, suku-suku bangsa arab
gemar berperang. Semangat dakwah dan kegemaran berperang tersebut membentuk
satu kesatuan yang padu dalam diri umat islam.
3)
Bizantium dan
persia, dua kekuatan yang mengusai timur tengan pada waktu itu, mulai memasuki
masa kemunduran dan kelemahan, baik karena sering terjadi peperangan antara
keduanya maupun karena persoalan-persoalan dalam negri masing-masing.
4)
Pertentangan
agama di wilayah bizantium mengakibatkan hilang nya kemerdekaan beragama bagi
rakyat. Rakyat tidak senang karena pihak kerajaan memaksakan aliran yang di
anutnya. Mereka juga tdak senang karena pajak yang tinggi untuk biaya
peperangan melawan persia.
5)
Bangsa sami di
suria dan palestina dan bangsa hami di mesir memandang bangsa arab lebih dekat
kepada mereka daripada bangsa eropa, bizantium yang memerintah mereka.
6)
Mesir, suria dan
iraq adalah daerah yang kaya.dan kekayaan tersebut membantu penguasa islam
untuk membiayai ekspansi ke daerah yang lebih jauh.
v Bani umayyah
Di zaman ini, banyak kemajuan –kemajuan yang di
capai oleh bani umayyah, dinasti ini berhasil melakukan ekspansi dan
daerah-daerah yang berhasil di kuasai islam itu diantaranya spanyol. Afrika
utara, suria, palestina, semenanjung arabia, sebahagian dari skala kecil,
persia dll.
Ekspansi yang dilakukan dinasti ini membuat islam
menjadi negara besar, dari persatuan berbagai bangsa di bawah naungan islam,
timbullah benih-benih kebudayaan dan peradaban islam yang baru dan bani umayyah
lebih banyak memusatkan perhatian kepada kebudayaan arab. Akan tetapi setelah
itu kekuasaan mereka menurun sehingga mudah di patahkan oleh bani abbas di
tahun 750 M .
Faktor-faktor yang menyebabkan dinasti ini lemah dan
membawa kepada kehancuran :
1)
Bani umayyah
mendapat tantangan dari kaum khawarij
yang pada mulanya hanya menantang ali saja tetapi juga menentang mua’wiyah.
Karena mereka berpendapat bahwa penyelesaian sengketa yang tidak di dasarkan
al-quran itu berdosa besar.
2)
Ketidak jelasan
sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak
sehat di kalangan anggota keluarga istana.
3)
Pertentangan
tradisional antara suku arab utara (bani qasy) dan suku arab selatan (bani
kalb) semakin meruncing.
4)
Lemahnya
pemerintahan bani umayyah disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan
istana.
5)
Munculnya
kekuatan baru yang di pelopori oleh keturunan al-abbas bin abd mutholib.
v Bani abbas
Bani abbas adalah masa pembentukan dan perkembangan
kebudayaan dan peradaban islam,
perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan falsafat yunani memuncak, buku-buku
ilmu pengetahuan dan falsafat di datangkan dari bizantium dan kemudian di
terjemahkan ke dalam bahasa arab. Diantara cabang-cabang ilmu pengetahuan yang
dalam bait al-hikmah adalah ilmu kedoteran, matematika, optika, geografia,
fisika, astronomi dan sejarah samping falsafat. Diantara integrasi yang terjadi
di zaman ini adalah integrasi dalam bidang bahasa (bahasa arab)
Dimasa ini pulalah untuk pertama kalinya dalam
sejarah terjadi kontak antara islam dengan kebudayaan barat. Di dorong oleh
ayat-ayat al-quran yang menganjurkan kpd umat islam supaya menghargai kekuatan
akal yang di anugrah kan kepada manusia dan didorong oleh ajaran nabi muhammad
S.A.W. agar umat islam senantiasa mencari ilmu pengetahuan, kontak dengan
kebudayaan barat itu membawa masa gemilang-gemilang bagi islam.
b.
Masa disintegrasi
1000-1250 M
Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya telah
mulai terjadi pada akhir zaman bani umayyah, tetapi memuncak dizaman bani abbas
terutama setelah khalifah-khalifah menjadi boneka dalam tangan tentara
pengawal..
Bani Abbasiyah merupakan masa pemerintahan ummat
Islam yang merupakan masa keemasan dan kejayaan dari peradaban ummat Islam yang
pernah ada. Pada masa Bani Abbasiyah kekayaan negara melimpah ruah dan
kesejahteraan rakyat sangat tinggi. Pusat peradaban Islam mengalami kemajuan
yang pesat sehingga pada masa ini banyak muncul para tokoh ilmuan
dari kalangan Ummat Islam, baik itu ilmu pengatuhan yang bersifat umum seperti
ilmu kedokteran yang telah mencetak dokter
seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd dan lain-lainnya, sehingga pada masa ini telah
ada lebih dari 800 dokter yang berada di kota Baghdad. Dalam bidang matematika
melahirkan ilmuan bernama Al-Khawarizmi yang merupakan penemu angka Nol.
Demikian juga dari biang ilmu agama, adanya perkembangan ilmu tafsir, ilmu
kalam, filsafat Islam, dan ilmu tashauf, yang juga melairkan tokoh-tokoh
dibidang ilmu masing-masing. Pada masa pemerintahan khalifah Harun Al-rasyid
kesejahteraan umat sangat terjamin, karena pada masa inilah puncak dari
kejayaan Bani Abbasiyah, pembangunan dilakukan dimana-mana, baik pembangunan
rumah sakit, irigasi, dan pemandian-pemandian umum.
Namun diakhir pemerintahan Khalifah Bani Abbasiyah,
Islam mengalami keterpurukan yang sangat parah. Hal ini disebabkan dari
serangan tentara Mongol yang telah mengahncurkan pusat peradaban Ummat Islam di
Baghdad dan mengahancurkan Pusat ilmu pengetahuan yaitu Baitul Hikmah, yang
berisi buku-buku karangan pakar ilmu ummat Islam yang tak ternilai harganya.
2. periode pertengahan 1250-1800 M
Perkembangan Islam pada abad pertengahan mengalami dua
fase yaitu fase kemunduran dan fase kemajuan (fase tiga kerajaan besar).
a)
Fase kemunduran (1250-1500
M)
Fase ini ditandai dengan kekuasaan islam terpecah –
pecah dan menjadi kerajaan yang terpisah
- pisah. Kemunduran islam pada abad pertengahan , pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya
adalah sebagai berikut :
Ø Tidak
menjaga dengan baik wilayah kekuasaan yang luas
Ø Penduduknya
sangat heterogen sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
Ø Para
Penguasanya lemah dalam kepemimpinannya
Ø Krisis
ekonomi
Ø Dekadensi
(kemerosotan) moral yang tidak terkendali
Ø Apatis (tidak peduli) dan stagnasi
dalam dunia Iptek
Ø Konflik
antar kerajaan islam
Terlebih lagi setelah pasukan Mongol yang dipimpin
oleh Hulagu Khan berhasil membumi hanguskan Bagdad yang merupakan pusat
kebudayaan dan peradaban islam yang kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini
terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin oleh Khalifah Al
Mu’tasim, penguasa terakhir Bani Abbas di Bagdad.
Setelah Bagdad di taklukan Hulagu Khan yang beragama syamanism tersebut, kekuatan
politik islam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa.Wilayah kekuasaannya
terpecah–pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu, dimana
antara kerajaan yang satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan–peninggalan
budaya dan peradaban islam hancur di tambah lagi kehancurannya setelah diserang
oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk.
b)
Masa tiga kerajaan besar
Tiga kerajaan besar ini yang
dimaksud adalah kerajaan usmani di turki, kerajaan safawi di persia, dan
kerajaan mughal di india.
Singkatnya, kemajuan yang berhasil oleh kerajaan usmani di turki ialah bidang
Kemiliteran dan Pemerintahan, bidang ilmu pengetahuan dan budaya, dan bidang
keagamaan. Kemudian di kerajaan safawi di persia keberhasilan yang di capai
ialah di bidang ekonomi, bidang ilmu pengetahuan, dan bidang pengetahuan fisika
dan seni. Dan yang terakhir kemajuan yang berhasil diraih oleh kerajaan mughal
di india ialah di bidang perekonomian, ilmu pengetahuan dan
peradaban. Kemajuan bidang ekonomi ditandai dengan kemajuan sektor pertanian
dan perindustrian. Pada masa ini dikembangkan penanganan pertanian secara
terstruktur.
Ilmu pengetahuan tidak banyak mengalami kemajuan
dibandingkan dengan kemajuannya di masa-masa sebelumnya. Yang lebih menonjol
adalah kemajuan dalam bidang syair dan seni arsitektur. Karya seni yang
merupakan karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya
arsitektur yang indah dan mengagumkan, seperti istana Fatpur Sikri di Sikri dan
Taj Mahal pada masa Syekh Jihan di Agra.
Karya seni yang paling menonjol adalah karya sastra
gubahan penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun bahasa India. Karya
seni yang dapat dinikmati sekarang merupakan karya seni terbesar yang dicapai
Kerajaan Mughal adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada
zaman Syah Jehan, dibangun masjid berlapiskan mutiara dan Tajmahal di Aqra.
v Fase
kemunduran (1700-1800 M)
Secara
spesifik, karakteritik Islam pada abad ke-17 ditandai dengan ketertutupan
(psikologi orang bangkrut) yang sebelumnya jaya. Islam lebih bersifat
reaksioner (bersifat menentang
kemajuan atau pembaruan) terhadap kemajuan negara barat, perpecahan internal
masih tetap kental antar umat Islam.
Kerajaan
Turki Usmani mengalami kemunduran dikarenakan adanya disintegrasi bangsa,
sebagai akibat adanya penyerangan dari Spanyol. Fase kemunduran Turki Usmani
berjalan secara perlahan-lahan, fase kemunduran ini ditandai dengan melemahnya
semangat perjuangan prajurit Usmani yang mengakibatkan ekonomi semakin memburuk
dan sistim pemerintahan tidak berjalan semestinya, sehingga sampailah pada
kemunduran yang cukup drastis di abad ke-17 dan abad ke-18, dan berakhir pada
abad ke-20.
Begitu juga
kerajaan safawi di persia mengalami kemunduran, dan kemunduran tersebut di
sebabkan oleh:
1)
Para Pemimpin yang lemah.
2)
Para Pemimpin suka minum-minuman keras.
3)
Adanya dekadensi moral yang melanda sebagian pemimpin.
Hal ini juga turut
mempercepat proses kehancuran
kerajaan Safawi.
4)
Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani
yang beraliran Syi’ah.
5)
Karena pasukan ghulam (pasukan budak) yang dibentuk
oleh Abbas I tidak
Memiliki semangat perang yang tinggi
seperti Qizilbash.
6)
Adanya konflik internal kerajaan, dalam bentuk perebutan
kekuasaan di
Kalangan keluarga
istana.
Kerajaan Safawi mengalami kemunduran yang paling
drastis yaitu setelah Abbas I karena rajanya orang yang lemah. Kemunduran pada
kerajaan ini ditandai dengan terjadinya perebutan suksesi kerajaan, terjadinya
sejumlah pemberontakan kelompok separatis (orang (golongan) yg menghendaki pemisahan diri dr
suatu persatuan) Hindu.
Sedangkan faktor
yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal mundur dan membawa kepada
kehancurannya pada tahun 1858 M yaitu:
1)
Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer
sehingga operasi militer Inggris.
2)
Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite
politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara
3)
Pendekatan Aurangzeb yang terlampau kasar dalam
melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik
antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
4)
Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah
orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.
3.
Periode modern 1800 M
Periode
ini merupakan Zaman Kebangkitan Islam. Ekspedisi Napoleon di Mesir yang berakhir di tahun 1801 M, membuka
mata dunia Islam, terutama Turki dan
Mesir, akan kemunduran dan kelemahan umat Islam di samping kemajuan dan
kekuatan Barat. Raja dan pemuka-pemuka Islam mulai berfikir dan mencari jalan
untuk mengembalikan balance of power, yang telah pincang dan membahayakan itu.
Kontak Islam dengan Barat sekarang berlainan sekali dengan kontak Islam dengan
Barat di Periode Klasik. Pada waktu itu Islam sedang menaik dan Barat sedang
dalam kegelapan. Sekarang sebaliknya, Islam sedang dalam kegelapan dan Barat sedang
menaik. Kini Islam yang ingin belajar dari Barat. Dengan demikian timbullah apa
yang disebut pemikiran dan aliran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka
Islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran bagaimana caranya membuat umat Islam
maju kembali sebagai di Periode Klasik.
Usaha-usaha ke arah itupun mulai dijalankan dalam kalangan umat Islam. Tetapi
dalam pada itu Barat juga bertambah maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar