Senin, 17 Maret 2014

RANGKUMAN MSI ISLAM DITINJAU DARI BERBAGAI ASPEK



BAB IV
ASPEK SEJARAH DAN KEBUDAYAAN
1.    Periode klasik (650-1250)
a.    Masa kemajuan  islam (650-1000)
v  Khulafaurrasyidin
                                  i.     Abu bakar sidiq (632-634)
Pada saat kepemimpinan khalifah abu bakar sidiq, pemerintah madinah menentang beliau, mengapa demikian? Karena mereka menganggap bahwa perjanjian yang dibuat oleh nabi muhammad S.A.W. dengan sendirinya berakhir atau batal setelah rosulullah wafat. Pertentangan tersebut disebut perang riddah (perang melawan kemurtadan)
Ekspansi islam mulai dilakukan di zaman khalifah abu bakar. Setelah selesai menyelesaikan perang tersebut khalifah abu bakar mendelegasi beberapa orang kepercayaan nya yaitu khalid bin walid dikirim ke iraq dan akhirnya dapat menguasai alhirrah (634) dan yang lain nya seperti abu ubaidah, amr bin ash, syurahbil, dan yazid bin abi waqash di kirim ke suria dan untuk memperkuat misi tersebut khalifah abu bakar mengutus khalid bin walid untuk bergabung bersama mereka. Akan tetapi, pada saat pasukan islam sedang mengancam suria khalifah abu bakar wafat kemudian di gantikan oleh tangan kanan nya yaitu umar bin khottob.
                                ii.     Umar bin khottob (634-644)
Beliau menyebut dirinya khalifah khalifatullah rosulillah (pengganti dari pengganti rosulillah). Di zaman khalifah umar bin khottob gelombang ekspansi islam pertama terjadi, kota suria, damaskus jatuh (635) ke bawah kekusaan islam dan setahun kemudian tentara bizantium kalah di pertempuran yarmuk. Kemudian ekspansi diteruskan, di bawah pimpinan amr bin ash kota mesir tepatnya kota iskandaria (ibu kota mesir) berhasil di taklukan pada tahun 641. Dan di bawah pimpinan sa’ad bin abi waqash kota iraq tepatnya alqodisiyah dekat hirrah juga berhasil di taklukan. Dan akhirnya ekspansi islam telah meliputi palestina, suria, persia, dan mesir.
Masa jabatan beliau berakhir dengan kematian, beliau di bunuh oleh seorang budak dari persia yang bernama abu lu’lu’ah. Kemudian umar menunujuk enam org sahabat (usman bin affan, ali bin abi thalib, thalhan bin ubaidillah, zubair bin awwam, sa’ad bin waqash, dan abdurrahman bin auf) untuk menjadi pengganti beliau. Dari hasil musyawarah mereka akhirnya  usman bin affan lah yang terpilih menjadi pengganti khalifah usman bin affan.
                              iii.     Usman bin affan (644-655)
Pada zaman usman ekspansi islam berhenti. Mengapa demikian? Karena umat islam merasa kecewa terhadap pengangkatan kepemimpinan usman, umurnya yang lanjut (70 tahun) dan sifatnya yang lemah lembut. Akhirnya pada tahun 35 H/ 655 M Usman di bunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari org yang kecewa itu.
Pada saat itu marwan bin hakam yang menjalankan pemerintahan, selain itu banyak anggota keluarga yang duduk dalam jabatan jabatan penting. Usman laksana boneka. Harta kekayaan menjadi tidak terkontrol, akan tetapi khalifah usman bin affan pada saat itu berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir, mengatur pembagian air ke kota, membangun jalan-jalan, dan membangun masjid-masjid juga memperluas masjid nabi di madinah. Setelah usman  wafat masyarakat madinah beramai-ramai membai’at ali bin abi thalib sebagai khalifah.
                              iv.     Ali bin abi thalib (656-661 M)
Pada saat itu para gubernur damaskus di pecat oleh ali, mengapa demikian? Karna dia yakin bahwa pemberontakan-pemberontokan terjadi karena keteledoran mereka. Tidak lama setelah itu muncul thalhah, zubair dan aisyah dengan alasan ali tidak mau menghukum para pembunuh usman dan mereka menuntut bela terhadap darah usman yang telah di tumpahkan secara dzalim. Kemudian untuk menghindari peperangan ali mengirim surat kepada thalhah dan zubair dengan isi menyelesaikan perkara tersebut secara damai, namun ajakan tersebut ditolak, akhirnya pertempuran pun terjadi dan disebut perang jamal, dalam perang tersebut ali lah yang menjadi pemenangnya .
Bersamaan dengan itu pemerintah mu’awiyah melakukan perlawanan terhadap ali disebut perang shiffin dan berakhir dengan tahkim (arbitrase) dan terpecah menjadi tiga kekuatan politik yaitu khawarij (kontra ali) syi’ah (pro ali) dan mu’awiyah. Dari perang tersebut khalifah ali bin abi thalib mati terbunuh oleh salah seorang kelompok khawarij.
Faktor – faktor yang menyebabkan ekspansi islam demikian cepat antara lain :
1)        Islam, disamping merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan masyarakat.
2)        Dalam dada para sahabat nabi tertanam keyakinan tebal tentang kewajiban menyerukan ajaran-ajaran islam (dakwah) ke seluruh penjuru dunia. Disamping itu, suku-suku bangsa arab gemar berperang. Semangat dakwah dan kegemaran berperang tersebut membentuk satu kesatuan yang padu dalam diri umat islam.
3)        Bizantium dan persia, dua kekuatan yang mengusai timur tengan pada waktu itu, mulai memasuki masa kemunduran dan kelemahan, baik karena sering terjadi peperangan antara keduanya maupun karena persoalan-persoalan dalam negri masing-masing.
4)        Pertentangan agama di wilayah bizantium mengakibatkan hilang nya kemerdekaan beragama bagi rakyat. Rakyat tidak senang karena pihak kerajaan memaksakan aliran yang di anutnya. Mereka juga tdak senang karena pajak yang tinggi untuk biaya peperangan melawan persia.
5)        Bangsa sami di suria dan palestina dan bangsa hami di mesir memandang bangsa arab lebih dekat kepada mereka daripada bangsa eropa, bizantium yang memerintah mereka.
6)        Mesir, suria dan iraq adalah daerah yang kaya.dan kekayaan tersebut membantu penguasa islam untuk membiayai ekspansi ke daerah yang lebih jauh.
v  Bani umayyah
Di zaman ini, banyak kemajuan –kemajuan yang di capai oleh bani umayyah, dinasti ini berhasil melakukan ekspansi dan daerah-daerah yang berhasil di kuasai islam itu diantaranya spanyol. Afrika utara, suria, palestina, semenanjung arabia, sebahagian dari skala kecil, persia dll.
Ekspansi yang dilakukan dinasti ini membuat islam menjadi negara besar, dari persatuan berbagai bangsa di bawah naungan islam, timbullah benih-benih kebudayaan dan peradaban islam yang baru dan bani umayyah lebih banyak memusatkan perhatian kepada kebudayaan arab. Akan tetapi setelah itu kekuasaan mereka menurun sehingga mudah di patahkan oleh bani abbas di tahun 750 M .
Faktor-faktor yang menyebabkan dinasti ini lemah dan membawa kepada kehancuran :
1)        Bani umayyah mendapat tantangan  dari kaum khawarij yang pada mulanya hanya menantang ali saja tetapi juga menentang mua’wiyah. Karena mereka berpendapat bahwa penyelesaian sengketa yang tidak di dasarkan al-quran itu berdosa besar.
2)        Ketidak jelasan sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga istana.
3)        Pertentangan tradisional antara suku arab utara (bani qasy) dan suku arab selatan (bani kalb) semakin meruncing.
4)        Lemahnya pemerintahan bani umayyah disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana.
5)        Munculnya kekuatan baru yang di pelopori oleh keturunan al-abbas bin abd mutholib.
v  Bani abbas
Bani abbas adalah masa pembentukan dan perkembangan kebudayaan dan  peradaban islam, perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan falsafat yunani memuncak, buku-buku ilmu pengetahuan dan falsafat di datangkan dari bizantium dan kemudian di terjemahkan ke dalam bahasa arab. Diantara cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dalam bait al-hikmah adalah ilmu kedoteran, matematika, optika, geografia, fisika, astronomi dan sejarah samping falsafat. Diantara integrasi yang terjadi di zaman ini adalah integrasi dalam bidang bahasa (bahasa arab)
Dimasa ini pulalah untuk pertama kalinya dalam sejarah terjadi kontak antara islam dengan kebudayaan barat. Di dorong oleh ayat-ayat al-quran yang menganjurkan kpd umat islam supaya menghargai kekuatan akal yang di anugrah kan kepada manusia dan didorong oleh ajaran nabi muhammad S.A.W. agar umat islam senantiasa mencari ilmu pengetahuan, kontak dengan kebudayaan barat itu membawa masa gemilang-gemilang bagi islam.
b.      Masa disintegrasi 1000-1250 M
Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya telah mulai terjadi pada akhir zaman bani umayyah, tetapi memuncak dizaman bani abbas terutama setelah khalifah-khalifah menjadi boneka dalam tangan tentara pengawal..
Bani Abbasiyah merupakan masa pemerintahan ummat Islam yang merupakan masa keemasan dan kejayaan dari peradaban ummat Islam yang pernah ada. Pada masa Bani Abbasiyah kekayaan negara melimpah ruah dan kesejahteraan rakyat sangat tinggi. Pusat peradaban Islam mengalami kemajuan yang pesat sehingga pada masa ini  banyak muncul para tokoh ilmuan dari kalangan Ummat Islam, baik itu ilmu pengatuhan yang bersifat umum seperti ilmu kedokteran yang telah mencetak  dokter seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd dan lain-lainnya, sehingga pada masa ini telah ada lebih dari 800 dokter yang berada di kota Baghdad. Dalam bidang matematika melahirkan ilmuan bernama Al-Khawarizmi yang merupakan penemu angka Nol. Demikian juga dari biang ilmu agama, adanya perkembangan ilmu tafsir, ilmu kalam, filsafat Islam, dan ilmu tashauf, yang juga melairkan tokoh-tokoh dibidang ilmu masing-masing. Pada masa pemerintahan khalifah Harun Al-rasyid kesejahteraan umat sangat terjamin, karena pada masa inilah puncak dari kejayaan Bani Abbasiyah, pembangunan dilakukan dimana-mana, baik pembangunan rumah sakit, irigasi, dan pemandian-pemandian umum.
Namun diakhir pemerintahan Khalifah Bani Abbasiyah, Islam mengalami keterpurukan yang sangat parah. Hal ini disebabkan dari serangan tentara Mongol yang telah mengahncurkan pusat peradaban Ummat Islam di Baghdad dan mengahancurkan Pusat ilmu pengetahuan yaitu Baitul Hikmah, yang berisi buku-buku karangan pakar ilmu ummat Islam yang tak ternilai harganya.

2.    periode pertengahan 1250-1800 M
Perkembangan Islam pada abad pertengahan mengalami dua fase yaitu fase kemunduran dan fase kemajuan (fase tiga kerajaan besar).
a)        Fase kemunduran (1250-1500 M)
Fase ini ditandai dengan kekuasaan islam terpecah – pecah dan menjadi kerajaan yang terpisah  - pisah. Kemunduran islam pada abad pertengahan , pada  umumnya yang menjadi penyebab diantaranya adalah sebagai berikut :
Ø  Tidak menjaga dengan baik wilayah kekuasaan yang luas
Ø  Penduduknya sangat heterogen sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
Ø  Para Penguasanya lemah dalam kepemimpinannya
Ø  Krisis ekonomi
Ø  Dekadensi (kemerosotan) moral yang tidak terkendali
Ø  Apatis (tidak peduli) dan stagnasi dalam dunia Iptek
Ø  Konflik antar kerajaan islam
Terlebih lagi setelah pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil membumi hanguskan Bagdad yang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban islam yang kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin oleh Khalifah Al Mu’tasim, penguasa terakhir Bani Abbas di Bagdad.
Setelah Bagdad di taklukan Hulagu Khan  yang beragama syamanism tersebut, kekuatan politik islam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa.Wilayah kekuasaannya terpecah–pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu, dimana antara kerajaan yang satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan–peninggalan budaya dan peradaban islam hancur di tambah lagi kehancurannya setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk.
b)        Masa tiga kerajaan besar
v  Fase kemajuan (1500 – 1800 M)
Tiga kerajaan besar ini yang dimaksud adalah kerajaan usmani di turki, kerajaan safawi di persia, dan kerajaan mughal di india.
Singkatnya, kemajuan yang berhasil oleh kerajaan usmani di turki ialah bidang Kemiliteran dan Pemerintahan, bidang ilmu pengetahuan dan budaya, dan bidang keagamaan. Kemudian di kerajaan safawi di persia keberhasilan yang di capai ialah di bidang ekonomi, bidang ilmu pengetahuan, dan bidang pengetahuan fisika dan seni. Dan yang terakhir kemajuan yang berhasil diraih oleh kerajaan mughal di india ialah di bidang perekonomian, ilmu pengetahuan dan peradaban. Kemajuan bidang ekonomi ditandai dengan kemajuan sektor pertanian dan perindustrian. Pada masa ini dikembangkan penanganan pertanian secara terstruktur.
Ilmu pengetahuan tidak banyak mengalami kemajuan dibandingkan dengan kemajuannya di masa-masa sebelumnya. Yang lebih menonjol adalah kemajuan dalam bidang syair dan seni arsitektur. Karya seni yang merupakan karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya arsitektur yang indah dan mengagumkan, seperti istana Fatpur Sikri di Sikri dan Taj Mahal pada masa Syekh Jihan di Agra.
Karya seni yang paling menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun bahasa India. Karya seni yang dapat dinikmati sekarang merupakan karya seni terbesar yang dicapai Kerajaan Mughal adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada zaman Syah Jehan, dibangun masjid berlapiskan mutiara dan Tajmahal di Aqra.
v  Fase kemunduran (1700-1800 M)
Secara spesifik, karakteritik Islam pada abad ke-17 ditandai dengan ketertutupan (psikologi orang bangkrut) yang sebelumnya jaya. Islam lebih bersifat reaksioner (bersifat menentang kemajuan atau pembaruan) terhadap kemajuan negara barat, perpecahan internal masih tetap kental antar umat Islam.
Kerajaan Turki Usmani mengalami kemunduran dikarenakan adanya disintegrasi bangsa, sebagai akibat adanya penyerangan dari Spanyol. Fase kemunduran Turki Usmani berjalan secara perlahan-lahan, fase kemunduran ini ditandai dengan melemahnya semangat perjuangan prajurit Usmani yang mengakibatkan ekonomi semakin memburuk dan sistim pemerintahan tidak berjalan semestinya, sehingga sampailah pada kemunduran yang cukup drastis di abad ke-17 dan abad ke-18, dan berakhir pada abad ke-20.
Begitu juga kerajaan safawi di persia mengalami kemunduran, dan kemunduran tersebut di sebabkan oleh:
1)         Para Pemimpin yang lemah.
2)         Para Pemimpin suka minum-minuman keras.
3)         Adanya dekadensi moral yang melanda sebagian pemimpin. Hal ini juga turut
                        mempercepat proses kehancuran kerajaan Safawi.
4)         Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani yang beraliran Syi’ah.
5)         Karena pasukan ghulam (pasukan budak) yang dibentuk oleh Abbas I tidak
        Memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
6)         Adanya konflik internal kerajaan, dalam bentuk perebutan kekuasaan di
        Kalangan keluarga istana.
Kerajaan Safawi mengalami kemunduran yang paling drastis yaitu setelah Abbas I karena rajanya orang yang lemah. Kemunduran pada kerajaan ini ditandai dengan terjadinya perebutan suksesi kerajaan, terjadinya sejumlah pemberontakan kelompok separatis (orang (golongan) yg menghendaki pemisahan diri dr suatu persatuan) Hindu.
Sedangkan faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal mundur dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858 M yaitu:
1)        Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris.
2)        Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara
3)        Pendekatan Aurangzeb yang terlampau kasar dalam melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
4)        Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.
3.    Periode modern 1800 M
Periode ini merupakan Zaman Kebangkitan Islam. Ekspedisi Napoleon di  Mesir yang berakhir di tahun 1801 M, membuka mata dunia Islam,  terutama Turki dan Mesir, akan kemunduran dan kelemahan umat Islam di samping kemajuan dan kekuatan Barat. Raja dan pemuka-pemuka Islam mulai berfikir dan mencari jalan untuk mengembalikan balance of power, yang telah pincang dan membahayakan itu. Kontak Islam dengan Barat sekarang berlainan sekali dengan kontak Islam dengan Barat di Periode Klasik. Pada waktu itu Islam sedang menaik dan Barat sedang dalam kegelapan. Sekarang sebaliknya, Islam sedang dalam kegelapan dan Barat sedang menaik. Kini Islam yang ingin belajar dari Barat. Dengan demikian timbullah apa yang disebut pemikiran dan aliran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka Islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran bagaimana caranya membuat umat Islam maju kembali  sebagai di Periode Klasik. Usaha-usaha ke arah itupun mulai dijalankan dalam kalangan umat Islam. Tetapi dalam pada itu Barat juga bertambah maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar