Kamis, 30 Maret 2017

contoh PROPOSAL PENELITIAN

PROPOSAL PENELITIAN
Suci Widya Candra
STUDI TENTANG VISI, MISI DAN TUJUAN MTs
AL-MASTHURIYAH DAN IMPLEMENTASINYA
 

  1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama[1]. Dengan redaksi yang sedikit berbeda, tokoh lain menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama[2]. Pendidikan merupakan suatu proses penyiapan sumber daya manusia untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan lebih efisien[3]. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk karakter  dan budaya bangsa. Pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kemampuan manusia.
Sementara itu, menurut Undang - undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[4]
Pendidikan nasional bertujuan membentuk organisasi pendidikan yang bersifat otonom sehingga mampu melakukan inovasi dalam pendidikan untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi social yang positif dan memiliki sumber manusia yang sehat dan tangguh.[5]
Pendidikan dianggap sebagai suatu investasi yang paling berharga dalam membentuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pembangunan suatu bangsa. Dalam proses itulah perlu adanya suatu visi, misi serta tujuan lembaga pendidikan untuk menjadi pedoman atau penuntun arah gerak yang akan dicapai. Kemudian daripada itu untuk merumuskan suatu visi, misi, serta tujuan sekolah perlu mempertimbangkan dua hal: sejalan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, mampu mengakomodasi perubahan dan perkembangan yang terjadi dimasyarakat. Sehingga visi dan misi tersebut bisa dipahami, diyakini, dan dilaksanakan oleh semua komponen sekolah.
Visi, misi dan tujuan sekolah dibuat berbeda-beda dari setiap sekolahnya sesuai dengan potensi dan karakteristik sekolah itu sendiri. Begitupun perbedaan potensi dan karakteristik sekolah dilihat dari SDM  yang tersedia. Suatu sekolah tidak akan memiliki visi, misi dan tujuan sekolah melebihi potensi SDM. Kerena peran pentingnya SDM untuk melaksankan dalam pencapaian tujuan sekolah. Untuk itulah, potensi dan karakteristik sekolah memilki keragaman antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.
Antara satu sekolah dengan sekolah lain Nya seringkali mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan visi, misi dan tujuan sekolah. Salah satu contoh visi, misi dan tujuan sekolah dibuat tidak sesuai dengan  infrastruktur yang tersedia. Sehingga adanya  kesuliatan peran SDM untuk melaksanakan visi, misi, dan tujuan sekolah tersebut. Dan untuk melaksankan visi, misi, serta tujuan tersebut membutuhkan kerjasama dari semua komponen pendidikan yang ada untuk mewujudkan cita-cita sekolah.
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat, begitu penting-Nya peran visi, misi dan tujuan sekolah sebagai dasar dalam membangun proses dan pelayanan pendidikan disuatu sekolah.
Dengan demikian, kajian tentang visi, misi, dan tujuan sekolah serta implementasinya merupakan suatu hal yang menarik dan penting untuk dikembangkan lebih lanjut melalui suatu penelitian.
B.     FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang diatas maka fokus penelitiannya adalah pada studi tentang visi, misi, dan tujuan sekolah.
C.    SUB FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan Fokus penelitian di atas maka sub fokus penelitiannya adalah : implementasi visi, misi, dan tujuan MTs Al-Masthuriyah.
D.    PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Studi tentang visi, misi, serta tujuan sekolah di MTs Al-Masthuriyah
2.      Bagaimana implementasi visi, misi, serta tujuan MTs Al-Masthuriyah
E.     KEGUNAAN PENELITIAN
Manfaat Teoritis
Dari penelitian ini maka diharapkan akan memperoleh pengetahuan studi tentang visi, misi, dan tujuan sekolah di MTs Al-Masthuriyah serta implementasinya.
Manfaat Praktis
Setelah konsep penelitian ini diperoleh, maka diharapkan akan dijadikan tuntunan atau sumber informasi bagi guru dan murid dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang optimal, baik didalam maupun diluar proses belajar mengajar.
F.     KERANGKA BERFIKIR
Dalam perkembangan era globalisasi, banyak bermunculan program-program pendidikan dengan memiliki corak beraneka ragam. Ilmu pengetahuan yang diajarkan baik yang berasal dari agama atau umum, namun keduanya menjadi jalan untuk mencapai perubahan dan pembaharuan demi kemajuan. Sudah semestinya ilmu dan agama berjalan seiring dan seimbang sehingga tidak akan menimbulkan anarkis atau perusakan di dunia. Untuk menjaga hal tersebut dalam penyusunan visi dan misi pun harus tetap memperhatikan nilai-nilai agama yang ada, karena akan menjadi kontrol dari ilmu pengetahuan yang bebas nilai.
Menurut Kotler (dikutip oleh Nawawi, 2000:122), visi merupakan suatu pernyataan tentang tujuan organisasi yang ditampilkan dalam pelayanan dan produk yang ditawarkan dan dikampanyekan yang biasanya berupa cita-cita masa mendatang, nilai-nilai suatu aspirasi, kebutuhan yang dapat dipenuhi, pelayanan kelompok masyarakat.
Sedangkan menurut Wibisono (2006: 43), visi adalah serangkaian kata-kata bahkan rangkaian kalimat mengungkapkan impian, cita-cita, rencana, harapan sebuah perkumpulan, perusahaan, organisasi yang ingin dicapai di masa mendatang.
Jadi, visi merupakan gambaran mental mengenai masa depan, dapat diartikan kemampuan untuk melihat suatu persoalan. Visi sesungguhnya kristalisasi konseptual mengenai hasil yang ingin diwujudkan seorang pencipta. Arti penting visi adalah untuk menciptakan kenyataan, menunjukkan arah, pandangan dan wawasan. Visi juga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk organisasi demi menjamin kesuksesan dan kelestarian organisasi/ perusahaan jangka panjang. Dengan kata lain dapat diekspresikan visi merupakan ‘want to be’ dari perkumpulan, perusahaan ataupun organisasi.
Menurut Drucker(2000:87), Misi atau mission adalah apa sebabnya kita ada (what we believe/  we can do why we exist) dan menjadi alasan mendasar keberadaan suatu organisasi.
Menurut Wheelen (dikutip oleh Wibisono, 2006: 46-47), menyatakan misi adalah untaian kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan/ organisasi kepada masyarakat, berupa produk dan jasa.
Menurut Wibisono (2006) misi merupakan penetapan sasaran atau tujuan perusahaan dalam jangka pendek (biasanya 1 sampai 3 tahun). Sedangkan visi merupakan cara pandang perusahaan di masa depan. Visi biasanya disusun untuk jangka panjang (biasanya 3 sampai 10 tahun).
Jadi, misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi
Sedangkan tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai dalam rentang waktu tertentu, tujuan rentang dan cakupan nya dapat dibagi dalam beberapa karakteristik antara lain: tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah, tujuan jangka pendek.
Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan[6]. Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif[7]
G.    TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan:
1.      Untuk mengetahui studi tentang visi, misi, serta tujuan sekolah di MTs Al-Masthuriyah
2.      Untuk mengetahui bagaimana implementasi visi, misi, serta tujuan MTs Al-Masthuriyah
H.    TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1.      Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Al-Masthuriyah Sukabumi.
2.      Waktu Penelitian
Penelitian ini akan membutuhkan waktu 3 bulan, sebagaimana table berikut.
TABEL I
WAKTU PENELITIAN
No.
Kegiatan
Bulan
Februari
Maret
April
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.       

Persiapan












a.        
Penelitian Pendahuluan












b.       
Pengajuan Judul












c.        
Penyusunan Proposal Judul












d.       
Sidang Proposal Judul












e.        
Pengurusan Ijin Penelitian












2.       

Pelaksanaan













a.  
Pengumpulan Data












b.       
Pengolahan Data












c.        
Analisis Data












3.       

Laporan Akhir












a.        
Penyusunan Laporan












b. 
Pertanggung Jawaban Laporan Penelitian













I.      
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif, yakni penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) (Sugiyono, 2011:14). Alasan menggunakan metode ini adalah calon peneliti bermaksud mendapatkan pemahaman secara lebih mendalam study tentang visi, misi, dan tujuan MTs Al-Masthuriyah serta implementasinya.
J.      POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
a.       Populasi
Dalam penelitian ini ada beberapa pengambilan populasi untuk memperoleh data dilapangan,
yaitu:
1.      Seluruh staff  karyawan sekolah
2.      Peserta didik
3.      Kepala sekolah
b.      Teknik Pengambilan Sampel
Dalam teknik pengambilan sampel, sampel penelitan yang diambil menggunakan
teknik sampling purposive. Purposive sampling yaitu tehnik penentuan sampel yang
berdasarkan kebutuhan bila dianggap cocok sebagai sumber data.
Didalam penelitian ini ada beberapa subyek penelitian yang penulis pilih sebagai narasumber untuk memperoleh data dilapangan, yaitu :
1.      Kepala sekolah
2.      Wakaurlum
3.      Wakaursis
K.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian lapangan (field research). Lapangan diartikan sebagai lokasi dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi obyek penelitian berlangsung, atau dimana sumber-sumber primer dapat ditemukan. Calon peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data dengan beberapa metode yaitu :
a.       Metode Wawancara
Wawancara menurut Barger dalam Kriyantono (2000:111) mengatakan bahwa wawancara adalah percakapan antara periset seseorang yang berharap mendapatkan informasi, dan informan seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini merupakan salah satu metode pengumpulan data pada riset kualitatif. Namun, saat ini beberapa riset kuantitatif banyak juga yang menjadikan wawancara sebagai salah satu metode pengumpulan data.
b.      Observasi
Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Menurut CL. Selltiz, suatu kegiatan observasi baru dikategorikan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian apabila memiliki kriteria :
a.       Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara serius
b.      Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian
c.       Pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proporsisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian
d.      Pengamatan dapat di cek dan dikontrol mengenai keabsahannya
Melalui observasi, penulis mendapatkan data mengenai implementasi visi, misi, serta tujuan sekolah MTs Al-Masthuriyah.
c.       Dokumentasi
Metode dokumentasi yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.
Dengan dokumentasi penulis gunakan untuk mengumpulkan data-data yang sesuai dengan study tentang visi, misi, dan tujuan MTs Al-Masthuriyah serta implementasinya.
A.    Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,  memilah-milahnya menjadi satuan yang datapat dikelolah, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.[8]
Dari rumusan tersebut diatas dapatlah diambil garis bawah analisis data yakni pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan tanggapan peneliti, gambar, photo, dokumen berupa laporan, biogarafi, artikel dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokan, memberikan kode dan mengkategorisasikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Menurut Lexy J. Moleong, proses analisis data kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya. Setelah ditelaah, langkah selanjutnya adalah reduksi data, penyusunan satuan, kategorisasi dan yang terakhir adalah penafsiran data.
Proses analisis data kualitatif yang dikemukakan oleh Moleong diatas sangat rumit dan terjadi tumpang tindih dalam tahapan-tahapannya. Tahapan reduksi data sampai kepada tahapan kategorisasi data. Penulis lebih setuju kalau proses analisis data dilakukan melalui tahapan; reduksi data, penyajian atau display data dan kesimpulan atau Verifikasi. Untuk lebih jelasnya, penulis akan menjelaskan proses analisis tersebut sebagai berikut:
1.      Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.[9] Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan melakukan abstrakasi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada dalam data penelitian.[10]Dengan kata lain proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan-catatan inti dari data yang diperoleh dari hasil penggalian data.
Dengan demikian, tujuan dari reduksi data ini adalah untuk menyederhanakan data yang diperoleh selama penggalian data di lapangan. Data yang diperoleh dalam penggalian data sudah barang tentu merupakan data yang sangat rumit dan juga sering dijumpai data yang tidak ada kaitannya dengan tema penelitian tetapi data tersebut bercampur baur dengan data yang ada kaitannya dengan penelitian. Maka dengan kondisi data seperti, maka peneliti perlu menyederhanakan data dan membuang data yang tidak ada kaitannya dengan tema penelitian. Sehingga tujuan penelitian tidak hanya untuk menyederhanakan data tetapi juga untuk memastikan data yang diolah itu merupakan data yang tercakup dalam scope penelitian.[11]
2.      Penyajian data
Menurut Miles dan Hubermen yang dikutip oleh Muhammad Idrus bahwa: Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.[12] Langkah ini dilakukan dengan menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. hal ini dilakukan dengan alasan data-data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif, sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa mengurangi isinya.
Penyajian data dilakukan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhan. Pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok permasalahan.
3.      Kesimpulan atau verifikasi  
Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut.
Tahapan-tahapan diatas terutama tahapan reduksi dan penyajian data, tidak melulu terjadi secara beriringan. Akan tetapi kadang setelah dilakukan penyajian data juga membutuhkan reduksi data lagi sebelum ditarik sebuah kesimpulan. Tahapan-tahapan diatas bagi penulis tidak termasuk pada metode analisis data tetapi masuk kepada strategi analisis data. Karena, metode sudah paten sedangkan strategi bisa dilakukan dengan keluwesan peniliti dalam menggunkan strategi tersebut. Dengan demikian, kebiasaan peneliti menggunakan metode analisis kualitatif menentukan kualitas analisis dan hasil penelitian kualitatif.

Dapat diambil gambaran yang lebih spesifik dalam melakukan analisis yang penulis gunakan :
1.      Pengumpulan data yang dilakukan melalui, observasi, wawancara, dan dokumentasi,
2.      Reduksi data yang menyederhanakan data-data yang diperoleh
3.      Penyajian data yaitu pengumpulan semua data dan menganalisisnya sehingga diperoleh data pembentukan karakter yang jelas
4.      Penarikan kesimpulan yaitu membuat kesimpulan dari data-data penelitian, sehingga diperoleh kesimpulan yang pasti.






[1] Zuhairini, dkk., 2004: 1
[2] Marimba dalam tafsir, 2001:24
[3] Azra, 2000
[4] UU NO.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3.
[5] E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), cet ke-11, h. 21.

[6] Usman, 2002:70.
[7] Setiawan, 2004:39
[8] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 248
[9] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R & D, (Bandung : Alfabeta,
2009), hlm. 338.
[10] Moleong, Metodologi Penelitian, hlm. 247.
[11] Kasiram, Metodologi Penelitian, hlm. 369.
[12] Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,
(Jakarta :Erlangga, 2009), hlm.151.